ANTARA MENGHAFAL DAN BERFIKIR

shutterstock.com


oleh
Zamroni

“...sistem pendidikan di Jepang telah berhasil melibatkan orang tua anak didik dalam pendidikan anak-anaknya...”
            Dimana letak kehebatan sistem pendidikan di Jepang? Para ahli dan pengamat pendidikan boleh kecewa. Ternyata sistem pendidikan Jepang, kalau dilihat dengan kacamata teori pendidikan barat, bisa dikategorikan sebagai sesuatu sistem pendidikan tradisional. Pemerintah pusat memegang kontrol pendidikan, termasuk menentukan kurikulun yang berlaku secara nasional baik bagi sekolah negeri ataupun sekolah swasta. Pengajaran menekankan hafalan dan daya ingat untuk mengusai materi pelajaran yang diberikan. Materi pelajaran diarahkan agar murid bisa lulus ujian akhir atau test masuk ke sekolah lebih tinggi, tidak mengembangkan daya kritis dan kemandiriran murid. Semua murid diperlakukan sama, tidak ada treatment khusus untuk murid yang tertinggal. Sekolah menenkankan diri murid sikap hormat dan patuh kepada guru dan sekolaah. Dengan singkat sistem pendidikan Jepang dapat dikatakan suatu sistem pendidikan yang “kaku, seragam dan tiada pilihan bagi anak didik”.

            Di pihak lain, sebanyaka 78 halaman laporan team Jepang anatara lain menyatakan pujiannya atas fleksibilitas sistem pendidikan merika Serikat. Di samping itu, juga disebutkan bahwa meski anak didik di Jepang memilki prestasi lebih tinggi dari pada prestasi  anak Amerika, namun hal itu dicapai dengan pengorbanan yang tidak ringan. Antara lain murid-murid di Jepang tidak bisa “menikmati” enaknya sekolah. Sebab dari waktu ke waktu anak didik di Jepang dikejar-kejar oleh pekerjaan rumah, ulangan dan ujian. Hasilnya murid-murid Amerika lebih independent dan innovative dalam berfikir, dan juga sudah barang tentu lebih bahagia dibandingkan dengan anak-anak didik di Jepang.

            Namun demikian, kuranglah tepat kalau secara tegas ditarik kesimpulan bahwa sistem pendidikan yang menekankan disiplin dan hafalan serta daya ingat sebagaimana yang diterapkan di Jepang lebih hebat dari pada sistem pendidikan yang menekankan kebebasan, kemandirian dan kreatifitas individu sebagaimana yang terapkan di Amerika Serikat.

            Di balik sistem pendidikan di Jepang yang kaku dan seragam tersebut sebenarnya ada beberapa hal yang patut dicatat. Pertama, dengan menegakkan disiplin patuh terhadap guru dan sekolah menyebabkan anak didik di Jepang secara riil menggunakan  waktu sekolah lebih besar dari anak-anak sekolah di Amerika Serikat. Kedua, sistem pendidikan di Jepang telah berhasil melibatkan orang tua anak didik dalam pendidikan anak-anaknya. Ibu, khususnya senantiasa memerhatikan, memberikan pengawasan dan bantuan belajar kepada anak-anaknya. Tambahan lagi, ibu-ibu ini terus secara berkesinambungan membuat kontak dengan para guru. Ketiga, di luar sekolah berkembang kursus-kursus yang membantu anak didik untuk mempersiapkan ujian atau mendalami mata pelajaran yang dirasa kurang. Keempat, status guru dihargai dan gaji guru relatif tinggi. Hal ini mengakibatkan pekerjaan guru mempunyai daya tarik.

            Di pihak lain, pendidikan di Amerika tidaklah sebagaimana digambarkan orang, dimana anak didik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengembangkan kreativitasnya. Penelitian nasional yang dilakukan oleh Goodlad yang kemudian diterbitkan menjadi buku yang berjudul “ A Place called scholl” ternyata menunjukkan sesuatu yang lain. Antara lain disebut ternyata hanya sekitar 5% dari waktu jam pelajaran yang digunakan untuk berdiskusi. Sebagian besar waktu sekitar 25% untuk mendengarkan keterangan guru, sekitar 17% waktu untuk mencatat dan sisa waktu yang lain untuk praktek, mempersiapkan pekerjaan dan test. Jadi dengan kata lain, sistem pendidikan di Amerika tidak sepenuhnya berjalan sebagaimana dicita-citakan para ahli.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Opini admin: Yang menjadi pertanyaan besar, bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia saat ini? Apakah seperti yang diharapkan oleh para ahli?. Terima kasih telah mengunjungi blog kami, SEMOGA BERMANFAAT, jangan lupa bahagia hari ini, Thanks

Sumber
Buku: PARADIGMA PENDIDIKAN MASA DEPAN
Penerbit: BIGRAF PUBLISHING
Tahun terbitan: 2000

Post a Comment

0 Comments