PARASIT yang ter-SESAT

Hasil gambar untuk virus bakteriofage t4 hanya dapat hidup pada
steemit


Virus corona dalam beberapa bulan terakhir menjadi bahan pembicaraan dimana-mana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Isu tersebut telah mendunia. Namun, mungkin ada diantara kita masih kurang paham mengenai prihal virus secara umum terlebih secara mendetail. Seperti biasanya, kami akan menyajikan saduran tulisan-tulisan yang terkait dengan judul/tema tulisan, dengan harapan bisa bermanfaat untuk memberikan paling tidak sedikit gambaran dan menginspirasi para pembaca untuk melengkapi-menyempurnakan informasi yang masih serba kekurangan.

.....


... Virus merupakan susunan supramolekul yang bukan merupakan kehidupan tetapi terbentuk secara biologi, yang dapat membelah diri pada sel induk yang sesuai. Ada dua bagian penting untuk di ketahui dari virus. Bagian luar dan dalam. Virus terdiri dari molekul asam nukleat yang dikelilingi oleh kulit pelindung atau capsid, yang terbuat dari molekul protein. Bagian luar dari virus merupakan partikel bukan hidup, disebut virion. Bagian ini mempunyai ukuran, bentuk dan komposisi yang tetap.Jadi sampai disini, virus hanya memiliki dua bagian penting. Itulah juga sebabnya mengapa virus dapat dikristalkan. Akan tetapi, sekali suatu partikel virus atau komponen asam nukleat dapat menembus ke sel induk spesifiknya, partikel ini berubah bentuknya menjadi parasit di dalam sel (intraseluler). Virus juga dapat didefinisikan sebagai parasit obligat intraseluler yang bergantung pada sistem metabolisme sel inangnya.



Asam nukleat virus membawa pesan genetik yang menentukan struktur keseluruhan virus. Secara umum, hanya terdapat dua golongan utama pesan genetik tersebut, yaitu DNA dan RNA. Dari keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Virus DNA memiliki sepasang rantai sedang virus RNA hanya satu rantai. Hal ini memengaruhi baik berat maupun panjang dari asam nukleat virus tersebut. Selain dari itu, faktor kecepatan replikasi juga berbeda dari keduanya, namun virus RNA memiliki kecepatan bereplika jauh lebih besar dari virus DNA. Mungkin hukum fisika klasik juga berlaku dalam hal ini teman-teman, dimana materi yang memiliki massa lebih besar akan jauh lebih lamban kecepatannya dan begitu sebaliknya. Jika ditinjau dari kestabilan, DNA jauh lebih stabil bila dibandingkan RNA virus. Berikutnya virus akan singgah tepat pada sel yang sesuai dengan memakai bagian virion (partikel bukan hidup)



Jika virus telah berhasil menginjeksi asam nukleatnya masuk kedalam sel induk/inang, maka dua jenis pesan tersebut akan mengambil alih dan mengubah enzim dan ribosom dari peranan normalnya untuk membuat sejumlah partikel turunan virus. Akibatnya, puluhan atau ratusan partikel virus progenik (anak-anak virus baru) mungkin muncul dari sebuah virion yang menjangkit (menginfeksi) sel inang. Spesies virus yang baru di produksi akan melakukan tugas yang sama seperti seperti pendahulunya, ibaratnya seperti itu. Kalau mau tercengang, silahkan teman-teman cari berapa anakan virus  yang bisa dihasilkan untuk satu injeksi virion?.



Ada banyak jenis virus. Puluhan? Tidak. Bahkan ratusan jenis virus yang telah diketahui. Belum lagi yang sampai detik ini belum teridentifikasi. Virus tersebut memiliki masing-masing bersifat spesifik bagi jenis tertentu sel inang yang mungkin sel hewan, tumbuhan, dan manusia. Saking parasitnya virus ini, bakteri yang ukurannya sudah pasti kecil, masih saja dapat di injeksi dengan virus.


Dikabarkan di berbagai media, virus corona sendiri merupakan keluarga besar dari salah satu jenis golongan virus, sampai hari ini 2 diantaranya menjadi perhatian yaitu SARS (diidentifikasi tahun 2003) dan 2019-nCoV (diidentifikasi tahun 2019). Mirisnya, virus ini masuk kedalam jenis virus RNA yang kami jelaskan sebelumnya. Jadi teman-teman sudah bisa menjawab mengapa penyebaran wabah virus ini cukup cepat.


Namun, percaya atau tidak, pembahasan mengenai virus memegang peranan penting di dalam penelaan biokimia, karena telaah ini telah memberikan informasi yang berguna mengenai struktur kromosom, mekanisme enzimatis sintesa asam nukleat, dan regulasi alur informasi genetika. Dari hal itulah, manusia beradaptasi dengan masalah yang temuinya dan tetap eksis sampai sekarang. Semoga bermanfaat informasi yang kami sajikan

~RhD

.........

Dari berbagai sumber : buku, jurnal dan media online

Post a Comment

0 Comments