JAM MILIK SANG AYAM


Oleh
RAHMAD

 
Sumber: http://www.mediamuda.com/
Pernahkah pembaca melihat ayam menggunakan jam? Mungkin banyak dari kita akan menjawab “mana ada binatang seperti ayam memiliki jam”, ataukah ada juga yang akan berargumen “pertanyaan itu yang salah”. Tidak dimungkiri lagi bahwa untuk di zaman sekarang jarang yang tidak mengenal ayam, baik itu ayam sebagai mainan ternak anak kecil, hidangan menambah energi maupun ayam yang di jagokan di arena sabung. Namun, hanya sampai disitu sajakah pengetahuan tetntang ayam? Kenyataannya tidak. Ada bagian dari ayam yang dapat menjadi bahan renungan menarik untuk kita semua.


Ada petuah menarik yang menempatkan ayam sebagai objek yakni “Jangan bangun telat, nanti rejekimu (tekadang ‘jodoh’) di patok ayam!” atau “Ayam saja, matahari belum muncul, mereka duluan cari makan”, dan masih banyak lagi petuah-petuah yang bagi penulis sangat bermanfaat untuk dilirik dengan baik. Hal yang paling tersirat dalam potongan kalimat-kalimat tersebut ialah ‘Waktu”. Dalam hal mendiskusikan waktu, ayam sangatlah disiplin. Mereka tahu kapan waktunya mencari makan, istirahat, kembali ke tempat tengkeran hingga sampai pada kapan mereka bangun tidur. Meskipun hanya berupa opini yang berdasar pada pengalaman penulis saat beternak ayam kampung, namun hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.


Mungkin ada yang akan bertanya, bagaimana bisa binatang sepeti ayam dapat dengan cermat dalam hal mengatur waktu? Di luar dari jawaban pertanyaan terbsebut, Kedisiplinan Waktu dari ayam sangat penting dipertimbangkan untuk dijadikan filosofis berkehidupan. Setidaknya, bagi pribaadi penulis dan mungkin beberapa diantara pembaca hendak merasa malu ketika sadar sesadarnya bahwa ayam saja mampu mendahului sang fajar ketika hari tiba untuk menjemput rejeki dari yang Ilahi. Tulisan ini diinpirasikan dari diskusi penulis dengan seorang pengusaha sukses di Jakarta Utara. Bagi beliau, waktu itu kesuksesan utama jika pandai-pandai mengatur diri didalamnya, jika saatnya tidur, yah istirahat, jika saatnya bekerja yah bekerja, dan jika saatnya menikmati hari silahkan menghargai diri anda masing-masing. “Ayam saja cuma punya satu jam (matahari menjadi penanda), kok manusia sulit ngatur waktu padahal jamnya banyak macamnya”, kata beliau dengan sarkasnya.

dalam sehari, manusia di beri nikmat waktu sama
24 jam lamanya
namun, mengapa diantara kita ada yang sukses dan tidak

meskipun kita tahu, perbedaan itu berkah

Post a Comment

0 Comments