Oleh
RAHMAD
Pernahkah pembaca
melihat ayam menggunakan jam? Mungkin banyak dari kita akan menjawab “mana ada
binatang seperti ayam memiliki jam”, ataukah ada juga yang akan berargumen “pertanyaan
itu yang salah”. Tidak dimungkiri lagi bahwa untuk di zaman sekarang jarang
yang tidak mengenal ayam, baik itu ayam sebagai mainan ternak anak kecil,
hidangan menambah energi maupun ayam yang di jagokan di arena sabung. Namun,
hanya sampai disitu sajakah pengetahuan tetntang ayam? Kenyataannya tidak. Ada bagian
dari ayam yang dapat menjadi bahan renungan menarik untuk kita semua.
Ada petuah menarik
yang menempatkan ayam sebagai objek yakni “Jangan bangun telat, nanti rejekimu
(tekadang ‘jodoh’) di patok ayam!” atau “Ayam saja, matahari belum muncul,
mereka duluan cari makan”, dan masih banyak lagi petuah-petuah yang bagi
penulis sangat bermanfaat untuk dilirik dengan baik. Hal yang paling tersirat
dalam potongan kalimat-kalimat tersebut ialah ‘Waktu”. Dalam hal mendiskusikan
waktu, ayam sangatlah disiplin. Mereka tahu kapan waktunya mencari makan,
istirahat, kembali ke tempat tengkeran hingga sampai pada kapan mereka bangun
tidur. Meskipun hanya berupa opini yang berdasar pada pengalaman penulis saat
beternak ayam kampung, namun hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.
Mungkin ada yang
akan bertanya, bagaimana bisa binatang sepeti ayam dapat dengan cermat dalam
hal mengatur waktu? Di luar dari jawaban pertanyaan terbsebut, Kedisiplinan Waktu dari ayam sangat
penting dipertimbangkan untuk dijadikan filosofis berkehidupan. Setidaknya,
bagi pribaadi penulis dan mungkin beberapa diantara pembaca hendak merasa malu
ketika sadar sesadarnya bahwa ayam saja mampu mendahului sang fajar ketika hari
tiba untuk menjemput rejeki dari yang Ilahi. Tulisan ini diinpirasikan dari
diskusi penulis dengan seorang pengusaha sukses di Jakarta Utara. Bagi beliau,
waktu itu kesuksesan utama jika pandai-pandai mengatur diri didalamnya, jika
saatnya tidur, yah istirahat, jika saatnya bekerja yah bekerja, dan jika
saatnya menikmati hari silahkan menghargai diri anda masing-masing. “Ayam saja cuma
punya satu jam (matahari menjadi penanda), kok
manusia sulit ngatur waktu padahal
jamnya banyak macamnya”, kata beliau dengan sarkasnya.
dalam sehari, manusia di beri nikmat waktu sama
24 jam lamanya
namun, mengapa diantara kita ada yang sukses dan tidak
meskipun kita tahu, perbedaan itu berkah
0 Comments