19 November 2015
Cahayanya mulai redup hingga berlipat kali
Cahayanya mulai redup hingga berlipat kali
Kali ini dia malu tersipuh membuat
dirinya menjadi semua merah merona
Mata ini mulai menelenjani tubuh
bulatnya dari kejauhan
Ia sampai pada lengkungan dimana
terlihat jelas membawah setiap orang berfantasi
Sama seperti kawannya ketika ia tak
hadir
Tetesan dari atas pasti membawa
lamunan orang
Memang hanya orang yang lagi jatuh
cinta yang tak bisa digoda iblis
Cinta yang sejatinya tak memandang
segi ingin
Awalnya memang dari ingin namun
kemudian buta akan iklas yang diberikan
Senja itu bahkan membuktikan dirinya
dengan keteduhan
Diatas sana dahulu ia gagah
Sekarng ia hadir dengan kebijaksanaan
Sejuk namun bukan di pagi hari
Tenang namun bukan di gelapnya malam
Senyumannya aduhai....sangat indah
Dari kejauhan terdengar pemuda yang
bosan hidup kemudian bunuh diri
Ada juga yang tega membunuh kawannya
yang dahulu disapanya sayang
Terlebih ada ibu yang tak mengenal
baik buruk hingga membuat anaknya tak bernafas
Ada yang menyimpang dari hiruk pikuk
aktivitas kita
Apakah mereka telah menikmati ini,
apakah mereka tidak memberikan kesempatan
Mengapa orang tak semua bisa
menikmati apa yang ku lihat sekarang
Hal ini hampir tiap hari di cuaca
yang indah
Dahulu ketika ku berada di tanah
Sriwijaya
Aku hanya dapat menikmati seperti
dibalik tirai putih
Dirinya menjadi orange, malu, namun
ia tetap indah
Tidak salah jika ada kaum kemudian
menyembahnya
Gelombang energi itu menggugah hati,
menghapus letih serta pilu
Duhai matahari senja
Andaikan engkau dapat berbicara
Pastilah semua orang tidak bingung
mencari pelajaran
Pakaian siangmu sering disebut di
kitab suci
Bahkan di detik-detik engkau tenggelam
di lautan malam
Kehadiranmu sunggu meneduhkan hati
Hilang semua ke akuan yang menghardik
setiap kawan dan lawan
Aku belajar banyak dari tentang arti
keiklasan
Tak pernah menuntut setelah memberi
banyak
Dan selalu tampil ramah setelah
letihmu menyinari kami ini
Engkau memang tak dapat berbicara
Engkau memang tak kuasa menyapa lantara Tuhan
tak memberimu bibir seperti kami
Namun engkau adalah teman ngobrol
yang baik ketika orang letih
0 Comments